Selasa, 03 Maret 2015

Chia Pudding Parfait ala Litha


I came across this dish many many times before in Instagram and decided to try the recipe weeks ago

Ingredients :
1. 3 TB chia seed
2. 250 ml ( or more ) of fresh milk
3. A tiny splash of vanilla extract
4. A sprinkle of salt
5. 1 big mango, peeled and sliced
6. Simple syrup as you like

Instructions


 Mix all the ingredients ( except the mango ) in a small jar and let them in the fridge overnite. Don't forget to put slices of mangos as the toppings. By the morning you already have a nice dessert for your breakfast! Enjoy your healthy and delicious breakfast!
Intinya sih plung plung aja campurin doang ga pake effort banget kok bikinnya  dan gak pake lama jugak. Tapi asliii kalo punya saya sih jadinya enak banget!  Additional information, chia seeds is very high in Omega 3, it can reduce food cravings ( not in my case but so they said, the expert hihihi..) and among the superfood that is sooo booming nowadays.




Selasa, 17 Februari 2015

Self Employed, are you ready for the challenge?

This is February 2015

That means almost a year since i took a pledge as a notary public. It is not easy to be in this position yet i am grateful that i finally reach one of my dream.

Jumat, 23 Januari 2015

Hello 2015

Januari 2015 is almost over. Time really flies!



Really not sure what 2015 has in store for me but of course i'm excited to find out. Hope this year change me into a better person, a year that grows me, where i can take good care of myself since i don't feel like it is something i've been good at in the past. Last year i felt like the main reason i was doing things because somebody wanted me to do so or i did it for the benefit of other people. Well of course i love doing things for others, but i believe there are times when you have to be selfish, do what you wanna do, as long as you took responsibility of what you have done.

 I wish you all the best in 2015! Over and out!

Kamis, 05 Desember 2013

Welcome to the world, babies! ( a journey of 32 weeks 6 days withyou )- PART 1

Pada saat saya composing cerita ini, Bumi dan Laras sedang tidur di samping saya. Titipan Tuhan  yang paling indah ini hadir kedunia sebulan lebih cepat dari perkiraan, mungkin karena didalam perut sudah terlalu sempit. Hihihi.

27 September 2013.
Hari ini usia kehamilan saya 32 minggu 5 hari. Saya berangkat ke kantor seperti biasa. Sore harinya setelah capek bekerja, saya mengambil waktu senggang di lobi kantor dengan beberapa colleague sekedar berbagi cerita dan canda. Kali ini malah ada Mbak penjual kue yang mampir jadi sekalian deh  ngobrol ngalor ngidul sambil makan somay, klapertaart dan makaroni schotel dagangan si Mbak penjual kue. Hehehe, banyak amat yang dimakan. Ya iyalah saya kan lagi hamil, kembar pulak. Jadi harus makan banyak. Alasann....*grin*.

Saat ngobrol ngobrol , saya merasakan kejadian yang saya rasakan sebulan lalu dimana pada saat usia kehamilan 28 minggu saya bleeding. Waktu itu kejadiannya di malam hari pas pulang kantor dan tanpa tanda-tanda sekarang terulang lagi. Tepat jam 16.30, di kantor. Seperti deja vu. Buru-buru kepada orang kantor saya minta dianterin ke RS Anugerah. Lumayan heboh waktu itu. Gimana enggak, darah sudah berceceran di lobi kantor. Anehnya, disaat orang orang panik saya malah tenang luar biasa. Saya langsung telpon suami untuk ketemuan di RS Anugerah. Mungkin karena udah pernah ngalamin, saya sudah tahu harus bertindak apa. Akhirnya singkat cerita saya dibawa ke RS Anugerah dan mendapatkan penanganan cepat. Malam hari sekitar jam 8 an saya baru bisa ditemui oleh Dr Indra. Setelah dilakukan pengecekan melalui USG akhirnya ketauanlah saya baru saja mengalami solusio plasenta atau terlepasnya sebagian/seluruh plasenta dari dinding rahim yang ditandai dengan pendarahan hebat. Dr Indra bilang, kalo malem ini pendarahan belum juga mereda terpaksa dilakukan sectio caesar segera. Tapi jika mereda, akan dipending sampai besok pagi karena Dr Indra masih perlu memberi suntikan pematang paru janin sebanyak 4 kali lagi. Dulu pada saat saya bleeding di usia kehamilan 28 minggu saya juga disuntik pematang paru janin sebanyak 6 kali. Ternyata pendarahan mereda, sehingga saya dijadwalkan sectio caesar pada pukul 7 pagi dengan kondisi berat bayi hanya 1.9 kilo dan 1.8 kilo. Oh Lord, how tiny they are. Dini hari saya dan suami berdoa bersama minta dilancarkan proses persalinan sehingga saya dan kedua anak kami selamat tiada kurang satu apapun.

28 September 2013
Jam 6.00 pagi dibantu suster, saya bersiap siap untuk sectio caesar pertama kalinya dalam hidup saya. Sejam kemudian saya masuk ke ruang operasi. Jam 7.20 lahir anak pertama kami yang kami namakan Wirabumi Galih Anggara ( it's baby boy! we call him, Bumi ).  Jam 7.23 lahir saudara kembarnya, Lintang Larasati Anggara ( it's baby girl, call her Laras ). Berbeda dengan Bumi yang begitu lahir langsung menangis dengan amat sangat kerasnya, Laras tidak mengeluarkan suara apapun. Saya yang hanya dibius lokal , ditengah rasa kantuk akibat efek bius, masih bisa merasakan kekhawatiran. Kenapa bayi saya yang kedua ini ga nangis ya, ada apa? Begitu saya tanya Dr Indra, ternyata Laras nangis kok, hanya aja perlu distimulasi terlebih dulu. Semua baik baik saja, mereka normal. Gak berapa lama kemudian kedua bayi itu dibawa ke hadapan saya, haduh. saat itu juga saya langsung jatuh cinta kepada mereka. Biarpun kecil tapi mereka cute bangetttt. Here they are :


Saya stay di RS Anugerah sampai dengan 5 hari kemudian sedangkan Bumi & Laras karena beratnya yang masih dibawah 2 kilo harus stay lebih lama di inkubator. Bahkan mereka juga mengalami bilirubin tinggi dan harus menjalani fototerapi terlebih dulu. Saya inget banget pada hari saya boleh pulang ke rumah, saya nangis nangis karena Bumi & Laras tidak bisa pulang bersama saya. Hari itu mereka malah sedang menjalani fototerapi hari pertama. Sedih banget. Tapi saya diingatkan oleh suster suter untuk tidak terlalu mellow karena nanti bayi nya juga jadi rewel. Saya kan tetap bisa datang ke RS untuk menengok mereka. Akhirnya memang setelah saya pulang ke rumah, hampir setiap hari saya habiskan hanya di RS untuk standby manakala mereka lapar saya langsung menyusui Saya juga membawa pompa dan memerah ASI di RS. Biasanya saya di RS dari pagi sampai sore, lalu pulang ke rumah dan kembali malam hari untuk mengantarkan ASIP serta standby menyusui lagi. Saya baru pulang ke rumah tengah malam. Dini hari sekitar jam 2 atau jam 3 saya kembali bangun untuk memerah ASI. Pokoknya berjuang benar benar supaya mereka jangan sampai minum susu formula terlalu banyak ( mereka sempat diberikan susu formula S26 LBW - Low Birth Weight - pada waktu ASI saya belum keluar )  Dan perjuangan itu masih berlanjut sampai dengan mereka pulang ke rumah. Ini foto saya pada saat menyusui Bumi. Laras saat itu sulit menyusui langsung karena reflek hisapnya masih kurang sehingga seringnya Laras diberikan ASIP dengan menggunakan pipet. 


Sebulan pertama setelah Bumi & Laras diperbolehkan pulang adalah masa masa penuh perjuangan.  Saya harus tetap memberikan ASI karena memang itu yang terbaik untuk mereka. Dengan jadwal yang diberikan oleh DSA, satu jam sekali mereka harus menyusu, artinya per setengah jam saya menyusui Laras lalu menyusui Bumi. Begitu terus selama 24/7. Saya sampek mau pengsannnn. Dan jam demi jam menyusui tersebut harus tercatat lalu diberikan pada saat kontrol dengan DSA. Nanti ya ceritanya, sekarang mau maen bareng Bumi dulu. Larasnya lagi bobok.

Minggu, 08 September 2013

I didn't know I have placenta previa until that dae...

I didn't know I have placenta previa until that dae...

20 Agustus 2013

Pulang kantor setelah seharian full dae meeting, begitu turun dari mobil udah mbatin " such a tiring dae ". tapi hari seperti itu amatlah sering. Capek dan crowded di ofis bukan hal baru. Jadi biasanya langsung dibawa tidur aja, besok sudah ada hari yang baru. Kalo kebetulan besoknya wiken, ya happy banget. Bisa request jalan kemanaaa gitu ke hubbby, apalagi semenjak saya hamil. Buat suami, your wish is my command. Hahahha. Beruntunglah suami dapet istri macem saya yang gak suka memanfaatkan keadaan. Kalo pengen ya pengen, kalo enggak ya gak dipengen-pengenin hanya untuk dapat perhatian. Ndilalahnya, si kembar adalah anak-anak yang juga tidak demanding ( cieee ampun deh emak-emak ya begini ini, anak nya numero uno teuteup...hehehhe ). Jadi si kembar juga permintaan nya gampang bangettt, ya nasi goreng lah, ya pecel lah. Gitu tok. Dari awal kehamilan sampek sekarang.

20.00 WIB

Selesai mandi, maem, niatnya lanjut bobo. Secara hubby lagi di Tegal jadi kan ga ada yang bisa diajak ngobrol juga di rumah. Bobok cantik sudah paling bener! Hihihih. Ealah kok ya pas udah bobok an, saya haus. Bangun deh dari tempat tidur, dan terjadi lah yang selama ini saya selalu takutin. Tiba-tiba saya merasakan bleeding lagi dan banyak. Huaa ada apa lagi? bersih bersihin tapi darahnya ga kunjung berhenti. Langsung ambil hp buat ngabarin suami. Itu yah, casing iPhone saya kan putih. Pas saya pake buat nelpon, jadi aja itu iPhone warnanya ga putih lagi kena tangan saya. Serem deh kalo inget. Suami langsung nyuruh saya straight away ke RS Anugerah karena kami tahu malem itu Dokter Indra masih praktek. It is his hospital, so it's more like a home for him. Jaminannya, dia bisa ada disana more than 12 hours setiap hari nya. Satu keuntungan juga buat kami. Tapi sama siapa ke RS Anugerahnya? Ternyata suami sudah menelpon Pak RT dan tetangga dekat kami. Jadilah malem itu saya ke RS Anugerah dianter Pak RT, bu RT, dan tetangga dekat kami itu. Bersyukur punya tetangga baik baik. Tau sendiri keluarga kami masing masing jauh. Satu di Jakarta, satu di Sidoarjo. Jadi support system terdekat yaaa tetangga itu. Makanya sebisa mungkin kami jaga hubungan baik dengan tetangga dengan senantiasa menolong mereka jika dibutuhkan. Sesampainya di RS Anugerah, langsung dilakukan tindakan dan ga lama kemudian saya ditemuin oleh Dokter Indra. Dia bingung. Katanya memang plasenta saya kebawah, tapi terlalu dini untuk bilang itu plasenta previa mengingat usia kehamilan juga baru memasuki 28 minggu. Vonis plasenta previa bisa dikenakan hanya jika usia kehamilan memasuki 32 minggu. Itu sih menurut dokter saya yaaa. Tapi saya amat sangat menyesalkan kenapa juga pada saat ultrasound detail di usia kehamilan saya 24 minggu, Dokter Indra ga memperingatkan saya apa-apa. Pun soal plasenta saya yang agak ke bawah. Paling tidak saya jadi lebih berhati-hati. Anyway, intinya hari itu saya kecapek'an. Itulah sebabnya terjadi pendarahan. And like any other cases of placenta previa, pendarahan tidak ditandai dengan rasa nyeri. Persis yang saya alami. Malem itu juga menurut suster, perut saya kenceng-kenceng, ga tau deh apa itu yang namanya kontraksi. Saya sih ga ngerasain apa-apa. Untuk mengantisipasinya saya diberi suntikan anti kontraksi dan anti pendarahan. Untuk si kembar, dikasih suntikan pematang paru supaya organ mereka jauh lebih siap just in case terjadi kelahiran lebih dini, which i hope ENGGAK TERJADI. Itu doa saya berulang ulang karena si kembar masih kecil kecil. Duh hanya nulis gini aja rasanya udah mrebes mili deh. How i love them so much dan berharap selalu yang terbaik untuk mereka. Dokter Indra lalu memberikan instruksi tindakan untuk saya selama beberapa hari ke depan kepada suster-suster, beliau juga memberikan timeline nya kepada saya sehingga saya tau apa yang akan dilakukan kepada saya karena Dokter Indra tidak akan ada langsung untuk memberikan penjelasan. Belio akan ke Singapure dan tugasnya digantikan sementara oleh si adik, Dokter Vika. Singkat cerita saya dirawat selama 4 hari. Di hari ke 4 sebenarnya masih ada flek tapi menurut dokter Vika itu hanya sisa sisa pendarahan saja. Dilakukan final check melalui ultrasound. Si kembar baik baik saja. Ya memang selama 4 hari itu juga setiap 3 jam sekali denyut jantung mereka dicek. Jadi saya sendiri bisa tahu perkembangan mereka terus. Bahagia dan kadang ketawa ketawa bareng suster yang meriksa manakala setiap periksa denyut jantung selalu terdengar suara seperti tapak kuda ( itu bunyi denyut jantungnya ) yang kenceng diiringi dengan gerakan gerakan super aktif. Kadang salah satu dari si kembar ngumpet sampek suster bingung nyariin posisi nya. Kadang kalo terlalu lama ga nemu-nemu, ada tendangan tendangan kecil dari dalam. Wih anak-anak kuuu, kok yo pecicilan gitu. Akhirnya si bapake turun tangan, si kembar diomongin untuk ga ngumpet pas diperiksa denyut jantung sama suster, biar susternya ga bingung. Ternyata dua-duanya nurut, mereka lebih cepet 'ditemukan' lho. Hmmm dah ada tanda tanda dari awal kehamilan sampe sekarang, nurut bener ama bapake. Gak papa deh, somehow saya emang pengen begitu kok. Karena saya yakin kalo dengan ibu akan selalu ada bounding, gimanapun juga mereka tumbuh dan besar di rahim saya. Tapi dengan bapak, bounding itu harus dipupuk dan saya yakin peran bapak dalam tumbuh kembang anak amatlah besar.

Setelah kembali dari RS, saya harus bed rest selama 2 minggu. Lalu saya sedikit melanggar peraturan dokter dengan hanya bed rest seminggu, dan sisa seminggu nya saya tetep ngantor tapi setengah hari. Selain karena kerjaan dan tanggungan di kantor masih banyak banget, saya juga bosen di rumah doang ga ada kegiatan. Setiap hari yang ditunggu kepulangan suami dari kantor. Haduh ga enak banget, mengingat setiap harinya saya biasa berangkat dan pulang bareng suami ( kalo pas suami gak keluar kota ), biasanya malah banyak hal yang kita obrolin di mobil pas perjalanan PP ke kantor. Jadi saya kangennn banget ama rutinitas itu pas kemarin saya diharuskan bed rest. Lalu seminggu setelah pulang dari RS saya kontrol lagi sama Dokter Indra. Saya nanya kapan sih saya kira kira lahiran, dikasih prediksi waktu kelahiran saya di awal November, atau akhir Oktober pun sudah good enuf. Berarti sebentar lagi ya. Saya kuatir banget karena si kembar beratnya masih 890 dan 990 an gram. Masih kecil yaaa...ayo kita berjuang Nak! Tambah berat badannya yaaaa. Sekarang saya sudah balik ke kantor full time kerja seperti biasa. Doa saya semoga tidak bleeding lagi, tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, si kembar lahir tepat pada waktunya dengan lancar, sehat sempurna. Aamiin. Bantuin doa yaaa

Rabu, 31 Juli 2013

It's fraternal twins or identical twins? i love them anyway, unconditionally

Last week tepatnya tanggal 27 Juli kemarin, saya berinisiatif memeriksakan si kembar ke Dokter Indra. Pertimbangannya, saya mau mudik ke Jakarta dan lanjut Surabaya. I need to consult aja, whether it is can be done or prohibited sama Dokter Indra. He's like our cenayang yakkk. Hehehe. Gak dink, cuma emang sudah waktunya kontrol aja sih. Terakhir kan pas tanggal 15 Juni lalu. Udah lama banget kan? Pas kontrol itu usia kehamilan saya 23 weeks 5 days. Makanya cuma dikasih resep vitamin, trus suntikan tetanus aja. Jadwal ultrasound dimundurin jadi tanggal 31 Juli supaya usia kehamilannya pas diperiksain itu sudah masuk ke usia 24 minggu = 6 bulan. Awalnya dapet jadwal sore jam 16.00 trus dimajuin jadi 06.30. Uh paginya. Tapi demi yaaa... pengen ngeliat perkembangan anak-anak tersayang, emak bapaknya langsung jabanin. Syukurlah keadaan anak-anak sehat, dicek satu persatu kondisi nya, sampe jantung kecil mereka pun dilihat. Trus ada surprise indah, katanya jenis kelamin mereka cowok dan cewek! wohoooo what a double triple quadruple blessings. Sebenernya agak berbeda dengan prediksi Dokter Indra yang bilang anak kami ini kembar dengan satu placenta ( walaupun dua amnion ) kemungkinan besar adalah kembar identik, which means berjenis kelamin sama! either co-co atau ce-ce. Eh ga taunya kok bisa jadi fraternal twins yang berjenis kelamin berbeda. Pokoknya sehatkan kami selalu, dear Lord. Jadikan kami berkat buat lingkungan kami, biar kami kembalikan semua kebaikanMu dengan memberi kebaikan juga kepada sekitar. Amin. Oh iya doakan juga proses renovasi rumah kami berjalan lancar ya. Renovasi sederhana untuk menambah 2 kamar dan dapur aja kok. Thank you dear Lord, semua serba dicukupkan rejekiMu kepada keluarga kecil kami ini. Ga pernah lupa bersyukur biar ditambahkan selalu nikmat nya oleh Tuhan. Foto ultrasound menyusul. Kemarin kami ultrasound di lab Prodia karena Dokter Indra juga praktek disana. Bagus banget lho sistemnya, selesai ultrasound kami mendapat satu lembar keterangan lengkap kondisi bayi, dapet satu album dan cd berisi foto-foto juga. Biayanya standar aja Rp 450,000. See you on another posting about us!

Kamis, 11 Juli 2013

Karimun Jawa – a hidden Paradise in Central Java, Indonesia

Herewith one of the article i made for asian travel blog. My friend Marco from Holland is the founder of the blog

My article about Karimun Jawa

You may click the link above to see the full article