Senin, 16 Maret 2015

Dance in the rain!

Life isn't about waiting the storm to pass, it's about learning to dance in the rain


14 March 2015
Ibu, Bapak, Bumi & Laras mandi hujan bareng bareng. Sesuatu yang akan kami kenang, nanti.

Life is so much better when you have a purpose that goes beyond your own material needs

Dulu saya memilih kuliah jurusan hukum simply karena terinspirasi oleh buku bukunya John Grisham. Ada satu hal yang selalu membuat saya fascinated bahwa menjadi lawyer bisa memberikan kesempatan untuk menolong orang dengan melakukan pekerjaan pro bono. Di tengah kesibukan saya berdua temen saya mengajar anak jalanan dari satu stasiun kereta ke stasiun kereta lainnya , kadang saya masih menyempatkan belajar untuk  ikutan UMPTN lagi untuk kali kedua karena waktu itu saya masih kuliah di jurusan sastra Prancis. Begitu akhirnya saya lulus UMPTN dan diterima di jurusan hukum, saya udah gak mau lagi jadi lawyer. Sekarang end up nya saya jadi Notaris/PPAT. Akhir akhir ini kembali kepikiran tentang pro bono utamanya karena orang berpikir bahwa profesi Notaris/PPAT adalah profesi yang dekat dengan kekayaan. Mungkin itu benar, tapi resiko yang dihadapi seorang Notaris/PPAT pun sangat tinggi, tidak bisa melakukannya dengan bekal ilmu seadanya, dan bahwa profesi ini bisa menjadi jalan berkat bagi sesama. Life is so much better when you have a purpose that goes beyond your own material needs







Selasa, 03 Maret 2015

Make friends with nature!

Bumi Laras is now 17 months old. They are getting big, smarter and have their own individual free will ( although they're twins! )

We tried our best to introduce them to a simple, humble and close to nature life style. Why? Becoz thats the way i want my children to be when they are grow up. Kami jarang sekali nge-mall. Bisa dihitung pake jari. Itupun karena ada kebutuhan karena harus beli sesuatu. Kalo cuma sekedar finding leisure and fun time, we definitely will find it in our home sweet home. Mereka juga sudah kami kenalkan dengan alam sedini mungkin. Salah satunya dengan membiarkan mereka main di kebun bertelanjang kaki lari kesana kemari. Kebetulan kebun di halaman rumah lumayan banyak pohon. Dan hari Sabtu 28 Feb kemarin kami kemping kempingan di halaman rumah! It was fun! 



Chia Pudding Parfait ala Litha


I came across this dish many many times before in Instagram and decided to try the recipe weeks ago

Ingredients :
1. 3 TB chia seed
2. 250 ml ( or more ) of fresh milk
3. A tiny splash of vanilla extract
4. A sprinkle of salt
5. 1 big mango, peeled and sliced
6. Simple syrup as you like

Instructions


 Mix all the ingredients ( except the mango ) in a small jar and let them in the fridge overnite. Don't forget to put slices of mangos as the toppings. By the morning you already have a nice dessert for your breakfast! Enjoy your healthy and delicious breakfast!
Intinya sih plung plung aja campurin doang ga pake effort banget kok bikinnya  dan gak pake lama jugak. Tapi asliii kalo punya saya sih jadinya enak banget!  Additional information, chia seeds is very high in Omega 3, it can reduce food cravings ( not in my case but so they said, the expert hihihi..) and among the superfood that is sooo booming nowadays.




Selasa, 17 Februari 2015

Self Employed, are you ready for the challenge?

This is February 2015

That means almost a year since i took a pledge as a notary public. It is not easy to be in this position yet i am grateful that i finally reach one of my dream.

Jumat, 23 Januari 2015

Hello 2015

Januari 2015 is almost over. Time really flies!



Really not sure what 2015 has in store for me but of course i'm excited to find out. Hope this year change me into a better person, a year that grows me, where i can take good care of myself since i don't feel like it is something i've been good at in the past. Last year i felt like the main reason i was doing things because somebody wanted me to do so or i did it for the benefit of other people. Well of course i love doing things for others, but i believe there are times when you have to be selfish, do what you wanna do, as long as you took responsibility of what you have done.

 I wish you all the best in 2015! Over and out!

Kamis, 05 Desember 2013

Welcome to the world, babies! ( a journey of 32 weeks 6 days withyou )- PART 1

Pada saat saya composing cerita ini, Bumi dan Laras sedang tidur di samping saya. Titipan Tuhan  yang paling indah ini hadir kedunia sebulan lebih cepat dari perkiraan, mungkin karena didalam perut sudah terlalu sempit. Hihihi.

27 September 2013.
Hari ini usia kehamilan saya 32 minggu 5 hari. Saya berangkat ke kantor seperti biasa. Sore harinya setelah capek bekerja, saya mengambil waktu senggang di lobi kantor dengan beberapa colleague sekedar berbagi cerita dan canda. Kali ini malah ada Mbak penjual kue yang mampir jadi sekalian deh  ngobrol ngalor ngidul sambil makan somay, klapertaart dan makaroni schotel dagangan si Mbak penjual kue. Hehehe, banyak amat yang dimakan. Ya iyalah saya kan lagi hamil, kembar pulak. Jadi harus makan banyak. Alasann....*grin*.

Saat ngobrol ngobrol , saya merasakan kejadian yang saya rasakan sebulan lalu dimana pada saat usia kehamilan 28 minggu saya bleeding. Waktu itu kejadiannya di malam hari pas pulang kantor dan tanpa tanda-tanda sekarang terulang lagi. Tepat jam 16.30, di kantor. Seperti deja vu. Buru-buru kepada orang kantor saya minta dianterin ke RS Anugerah. Lumayan heboh waktu itu. Gimana enggak, darah sudah berceceran di lobi kantor. Anehnya, disaat orang orang panik saya malah tenang luar biasa. Saya langsung telpon suami untuk ketemuan di RS Anugerah. Mungkin karena udah pernah ngalamin, saya sudah tahu harus bertindak apa. Akhirnya singkat cerita saya dibawa ke RS Anugerah dan mendapatkan penanganan cepat. Malam hari sekitar jam 8 an saya baru bisa ditemui oleh Dr Indra. Setelah dilakukan pengecekan melalui USG akhirnya ketauanlah saya baru saja mengalami solusio plasenta atau terlepasnya sebagian/seluruh plasenta dari dinding rahim yang ditandai dengan pendarahan hebat. Dr Indra bilang, kalo malem ini pendarahan belum juga mereda terpaksa dilakukan sectio caesar segera. Tapi jika mereda, akan dipending sampai besok pagi karena Dr Indra masih perlu memberi suntikan pematang paru janin sebanyak 4 kali lagi. Dulu pada saat saya bleeding di usia kehamilan 28 minggu saya juga disuntik pematang paru janin sebanyak 6 kali. Ternyata pendarahan mereda, sehingga saya dijadwalkan sectio caesar pada pukul 7 pagi dengan kondisi berat bayi hanya 1.9 kilo dan 1.8 kilo. Oh Lord, how tiny they are. Dini hari saya dan suami berdoa bersama minta dilancarkan proses persalinan sehingga saya dan kedua anak kami selamat tiada kurang satu apapun.

28 September 2013
Jam 6.00 pagi dibantu suster, saya bersiap siap untuk sectio caesar pertama kalinya dalam hidup saya. Sejam kemudian saya masuk ke ruang operasi. Jam 7.20 lahir anak pertama kami yang kami namakan Wirabumi Galih Anggara ( it's baby boy! we call him, Bumi ).  Jam 7.23 lahir saudara kembarnya, Lintang Larasati Anggara ( it's baby girl, call her Laras ). Berbeda dengan Bumi yang begitu lahir langsung menangis dengan amat sangat kerasnya, Laras tidak mengeluarkan suara apapun. Saya yang hanya dibius lokal , ditengah rasa kantuk akibat efek bius, masih bisa merasakan kekhawatiran. Kenapa bayi saya yang kedua ini ga nangis ya, ada apa? Begitu saya tanya Dr Indra, ternyata Laras nangis kok, hanya aja perlu distimulasi terlebih dulu. Semua baik baik saja, mereka normal. Gak berapa lama kemudian kedua bayi itu dibawa ke hadapan saya, haduh. saat itu juga saya langsung jatuh cinta kepada mereka. Biarpun kecil tapi mereka cute bangetttt. Here they are :


Saya stay di RS Anugerah sampai dengan 5 hari kemudian sedangkan Bumi & Laras karena beratnya yang masih dibawah 2 kilo harus stay lebih lama di inkubator. Bahkan mereka juga mengalami bilirubin tinggi dan harus menjalani fototerapi terlebih dulu. Saya inget banget pada hari saya boleh pulang ke rumah, saya nangis nangis karena Bumi & Laras tidak bisa pulang bersama saya. Hari itu mereka malah sedang menjalani fototerapi hari pertama. Sedih banget. Tapi saya diingatkan oleh suster suter untuk tidak terlalu mellow karena nanti bayi nya juga jadi rewel. Saya kan tetap bisa datang ke RS untuk menengok mereka. Akhirnya memang setelah saya pulang ke rumah, hampir setiap hari saya habiskan hanya di RS untuk standby manakala mereka lapar saya langsung menyusui Saya juga membawa pompa dan memerah ASI di RS. Biasanya saya di RS dari pagi sampai sore, lalu pulang ke rumah dan kembali malam hari untuk mengantarkan ASIP serta standby menyusui lagi. Saya baru pulang ke rumah tengah malam. Dini hari sekitar jam 2 atau jam 3 saya kembali bangun untuk memerah ASI. Pokoknya berjuang benar benar supaya mereka jangan sampai minum susu formula terlalu banyak ( mereka sempat diberikan susu formula S26 LBW - Low Birth Weight - pada waktu ASI saya belum keluar )  Dan perjuangan itu masih berlanjut sampai dengan mereka pulang ke rumah. Ini foto saya pada saat menyusui Bumi. Laras saat itu sulit menyusui langsung karena reflek hisapnya masih kurang sehingga seringnya Laras diberikan ASIP dengan menggunakan pipet. 


Sebulan pertama setelah Bumi & Laras diperbolehkan pulang adalah masa masa penuh perjuangan.  Saya harus tetap memberikan ASI karena memang itu yang terbaik untuk mereka. Dengan jadwal yang diberikan oleh DSA, satu jam sekali mereka harus menyusu, artinya per setengah jam saya menyusui Laras lalu menyusui Bumi. Begitu terus selama 24/7. Saya sampek mau pengsannnn. Dan jam demi jam menyusui tersebut harus tercatat lalu diberikan pada saat kontrol dengan DSA. Nanti ya ceritanya, sekarang mau maen bareng Bumi dulu. Larasnya lagi bobok.